Rabu, 23 Maret 2011

Puisi Pak Habibie kepada Alm.Ibu Ainun


akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ….
BJ.HABIBIE
Selamat Jalan Ibu Ainun…
Semoga menjadi bidadari kami semua di surga http://nike.rasyid.net/wp-content/plugins/wp-smiley-switcher/noktahhitam/icon_smile.gif

Senin, 21 Maret 2011

Akulah Dita Bukan Rianti

Namaku Dita Arianti...
Aku biasa dipanggil Dita,hmmmm.....tapi sebenarnya aku lebih suka dipanggil Rianti.
tapi....sudahlah,Aku tak mau dipanggil Rianti lagi,bagiku Rianti sudah mati.
Hanya 1 orang yang pernah memanggil dan ku beri izin untuk memanggilku Rianti.

Sudahlah...sakit mengungkit masalah siapa aku...
Panggillah aku Dita,karena Akulah Dita Bukan Rianti.